Pengalaman Freshgraduate Mencari Kerja

Setelah sekian lama ingin sharing pengalaman seorang fresh graduate mencari kerja. Akhirnya pada sabtu pagi diiringi dengan cuitan burung dan semilir angin, gw mulai mengetik tiada henti. Bagaimana lulusan baru bagaikan tunas pohon kecil yang masuk hutan rimba belantara dengan berbagai cobaan. Bisa saja tunas baru ini langsung bertumbuh di tanah subur atau terlempar kesana kemari, ditindas oleh pohon lain, atau masuk sungai dan membusuk tanpa pernah berkesempatan untuk tumbuh.

Intinya gw mau berbagi kisah gw dan berharap ada yang mendapat kebermanfaatan dari tulisan ini. Sooo, tanpa menunda lagi, let’start 🙂

Gw itu lulus sidang dari kampus tercinta pada bulan Juli. Saat itu gw terlalu bahagia dan merasa semua akan baik-baik aja ke depan. “Ah, gampanglah cari kerja. Tinggal lihat lowongan kerja macam di jobstreet, jobsdb, ikut job fair beberapa kali, daftar ke 10 perusahaan, terus masa gak ada satupun yang nyangkut” begitulah pikir gw dengan sombongnya. Begini nih hasilnya terlalu masuk zona nyaman selama 4 tahun. Jangan sampai kayak gw ya. Lihat aja akibatnya nanti.

Gw masih aja leha-leha sampai tanggal wisuda di bulan Agustus. “Gw udah kuliah 4 tahun, ngalamin masa-masa freak begadang berhari-hari ngerjain tugas yang udah mau deadline. Bolehlah gw rehat barang sebulan buat refreshing otak” lagi-lagi gw berpikir angkuh seperti itu.

Sebenarnya gw gak 100% leha-leha cuma tidur-tiduran di rumah atau jalan-jalan sama temen, kebetulan gw lagi jadi ketua panitia acara wirausaha sosial tingkat nasional dengan berbagai rangkaian acara dimulai dari National Competition, National Seminar, Academy, Social Visit, dan Social Campaign. Acaranya mengundang pembicara berskala internasional dan nasional, melibatkan panitia dari beragam universitas, dan dihadiri oleh ratusan peserta. Intinya persiapan acara ini cukup menyita waktu dan membuat gw gak bisa fokus melamar kerja. Okay, I know it’s kind of excuse but it is the reality.

Dan ada masalah satu lagi kawan-kawan, gw udah lulus tapi gw malah mencapai titik persimpangan hidup. Gw yang suka sama dunia sosial jatuh cinta pada dunia wirausaha sosial dan ingin pindah karir dari engineer jadi wirausaha sosial. Padahal waktu itu pengetahuan wirausaha sosial gw masih nol besar. Haha. Dan jauh dari lubuk hati terdalam, gw sadar sebaiknya gw cari kerja dulu dibanding S2 eh tapi gw malah daftar kerja dan S2, membuat gw gak fokus meraih keduanya.

Alhamdulillah acara wirausaha sosial berhasil terlaksana pada bulan November. Jadilah gw menjadi pengangguran selama 4 bulan. Haha. Mood udah mulai down juga apalagi bapak ibu sudah mulai nyindir kapan anak bungsu dan cewek satu-satunya ini dapat kerja. Sanak saudara juga udah menanyakan, “Owh udah lulus ya. Selamat ya. Kerja di mana sekarang?”

Selesai kepanitiaan, gw bertekad gw gak akan main-main lagi. Setelah mendaftar ke puluhan perusahaan dan hanya dipanggil sekitar belasan perusahaan dan masih belum diterima juga, belum lagi ditolak beasiswa dengan catatan gw diremehkan oleh ibu-ibu pewawancara yang mempertanyakan kapabilitas gw, diri gw ini yang tingkat pedenya udah di titik terbawah, mencoba mengoreksi diri dan kembali ke titik nol. Gw yang dulu jauh dari Allah SWT karena merasa di atas awan, menjadi rutin sholat dan mengaji. Solat dan puasa sunah gw laksanakan. Walau uang gw pas-pasan saat itu, gw menyumbang semampu gw. Gw habiskan sehabis-habisnya rasa sombong itu. That was a moment when a realize how hard the real world is. After being so ugly in the inside, I feel grateful how Allah SWT still gives me a chance, I promise to myself I won’t go far from His guidance again.

Gw juga kembali ke titik gw harus menentukan jalan. Gw menetapkan gw akan menunda diri dulu untuk menjadi wirausaha sosial. Gw akan tetap in line dengan jurusan teknik sipil yang didominasi oleh para lelaki ini. Gw yakin walau dunia teknik cenderung lebih memilih para lelaki, pasti ada tempat dan deskripsi kerja yang lebih cocok dikerjakan oleh wanita.

Pada bulan Desember, dengan rasa optimisme baru, gw mulai bekerja freelance sebagai consultant assistant di sebuah perusahaan konsultan selama satu bulan. Perusahaan itu mungkin hanyalah salah satu perusahaan dari ribuan perusahaan sejenis yang tidak begitu diingat oleh orang lain. Tapi bagi gw, perusahaan inilah yang pertama kali mempekerjakan. Apapun tugas yang diberikan dan berapapu gajinya, gw akan bekerja sebaik-baiknya.

Di awal bulan Januari, alhamdulillah gw mengajukan diri untuk bekerja di konsultan di bawah universitas tempat gw bernaung dulu. Semua bermula dari obrolan ringan di Whatsapp dengan teman seangkatan yang sudah bekerja terlebih dahulu. Sang teman menawarkan bahwa ada 1 posisi junior engineer yang kosong. Tanpa ragu, dan tak peduli berapapun gajinya, gw langsung mengiyakan.

Gw bekerja di perusahaan tersebut selama 5 bulan. Pengalaman banyak bertambah tapi jujur gw merasa kurang tertantang. Gw masih juga melamar ke berbagai perusahaan dan masih juga ditolak. Ada juga beberapa perusahaan yang g gw hadiri undangannya karena marasa akan tidak nyaman.

Hingga hari itu tidak, saat gw sudah mulai putus asa lagi, gw membaca broadcast lowongan kerja menjadi project engineer di KOICA yang bekerja sama dengan Kementerian PU dengan proyek manajemen keselamatan untuk infrastruktur Indonesia. Terlihat lowongan kerja yang remeh dan cenderung tidak dianggap orang lain tapi gw coba sajalah. Tiga minggu kemudian gw dipanggil wawancara.

Entah ada cobaan apa, hari saat gw wawancara kerja berbarengan dengan tes kesehatan bank DKI dan gw lagi sakit panas, pilek, dan batuk. Alhasil pagi-paginya gw tes kesehatan Bank DKI dulu dan siangnya tes wawancara. Gw inget banget Bapak gw yang udah hopeless bilang begini, “Kamu cari kerjanya yang fokus. Jangan main-main aja”. Rasanya teriris-iris sekali dibilang seperti itu tapi gw gak mau berlarut dalam kesedihan. Gw membela diripun percuma, gw bisa menunjukkan gw gak main-main dengan bukti nyata.

Malam hari sebelum wawancara, gw mempelajari apa itu KOICA dan manajemen keselamatan. Membaca, merangkum, dan merapal konsep-konsep manajemen keselamatan sepanjang malam dan pagi harinya. Ternyata KOICA adalah perusahaan pemerintah Korea yang berfungsi dalam menjalin kerja sama luar negeri dengan berbagai negara. Gwpun bersiap wawancara dalam bahasa inggris dan menghapal sedikit bahasa korea.

Saat wawancara, gw diwawancara sebentar oleh orang PU lalu setelah itu diwawancara oleh Project Manager proyek ini yang bernama Mr. Bea. Singkat cerita, 2 minggu kemudian, gw sudah pindah kerja ke KISTEC (Korea Infrastructure Safety and Technology Corporation) yang menjadi konsultan pelaksana yang ditunjuk oleh KOICA sebagai Project Engineer. Terhitung gw sudah bekerja selama 2 bulan dengan orang korea yang alhamdulillah baik hati dan gw bisa belajar banyak dengan gaji yang cukup berlipat dibanding gaji sebelumnya. Pekerjaan inipun bisa menjadi batu loncatan untuk berkarir di pekerjaan selanjutnya.

Gw gak henti-hentinya bersyukur kepada Allah SWT sang Pemilik Kehidupan yang tahu apa yang terbaik untuk hambaNya. Gw yakin pasti ada makna, hikmah, dan pembelajaran yang bisa diambil dari ini semua.

Sekiranya ini kisah gw dalam mencari kerja. Mulai dari sombong dan angkuh, hingga menjadi rendah diri lalu pasrah kembali ke titik nol, berusaha sebaik-sebaiknya dan memasrahkan hasilnya pada Allah SWT.

Buat teman-teman yang akan lulus, yang sedang mencari kerja, dan sedang ingin berpindah dari tempat kerja sekarang, buatlah cv dan tampillah dengan profesional. Kenali diri anda. Analisa kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan passion Anda. Petakan perusahaan-perusahaan yang Anda inginkan, analisa lowongan kerja yang dibuka. Seringlah sharing info dengan teman-teman, senior, dan junior karena bisa jadi Anda mendapatkan info lowongan yang tidak dibroadcoast di website kerja atau job fair. Dan senantiasalah bekerja keras dan cerdas dengan penuh disiplin, konsistensi, dan dedikasi. Jadikan rasa kecewa dan kegagalan sebagai cambuk penyemangat dan pembelajaran.

the-iceberg-of-success

Nasihat terakhir, berusahalah sebaik-baiknya, niatkan untuk beribadah dan bermanfaat bagi orang lain, minta doa restu orang tua, dan pasrahkan hasilnya pada Allah SWT.

Sekian sharingnya. Semoga bermanfaat 🙂

One thought on “Pengalaman Freshgraduate Mencari Kerja

  1. Menarik, biasanya kalau jedanya agak lama bisa mundur juga. Baiknya rehat cepat dan kontinu. Kalau mau malah sekalian lama dari aktivitas tertentu sambil berkontemplasi tentunya.

    Yang kedua, pertolongan Allah SWT itu terasa nyata setelah kita pada posisi pasrah dan dibawah dengan usaha maksimum yang sudah dilakukan.

    Keep writing tis! Bon courage!!!
    BS

Leave a comment